Friday, February 16, 2007

teringat masa kecilku...

Pagi itu aku ngenet di SIC, tempat khusus ngenet tuk anak2 MIPA. setelah mendapatkan tempat duduk, mata ini segera melakukan "search engine", nyari mana tempat dudukku, kakiku kukuku, eh, kakiku pun segera melangkah menuju tempat duduk itu.

Begitu hampir sampe di tempat duduk, terlihat anak kecil yang lucu, imut, manis (jadi teringat diriku pas kecil dulu...) bermain dengan komputer nganggur yang ada di sampingku, seorang gadis muda yang mungkin masih kuliah berdiri dekat dengan adek itu, sibuk berdiskusi dengan temannya. Aku pun meletakkan tasku dan duduk di depan komputer yang akan membawaku berkelana di dunia maya, aku pun menarik laci keyboard dan tanganku yang satu menari-nari menggerakkan mouse mencoba membuka browser plus yahoo messenger.

:) adek yang duduk di sampingku ternyata terus memandangiku, mencoba meniru apa yang aku lakukan, begitu aku menarik keyboard, tangan kecilnya pun bergerak-gerak mencari cara mengeluarkan keyboard itu, entah apa lagi yang dilakukan adek manis itu, diriku pun segera terlarut dalam dunia maya...

jadi teringat juga ketika sholat jama'ah di masjid tercinta, setiap ada anak kecil yang sholatnya di sampingku pasti matanya jelalatan, melihat diriku, melihat wajahku... hmm... ketika duduk tasyahud, terlihat matanya memandangi jari telunjuk kananku menunjuk ke arah depan, diapun juga selalu mencoba meniru apa yang kulakukan...

anak kecil, seperti sebuah lembaran putih kertas tanpa noda, hari-hari dalam hidupnya menorehkan tinta-tinta baru tentang hidup, matanya akan selalu melihat pada sesuatu yang membuatnya menarik, diapun mencoba meniru apa yang dia lihat, kadang sebuah pertanyaan keingintahuan keluar dari bibirnya yang mungil, "kuwi apa je mas?", "apa to mas?", ya... pertanyaan yang menyiratkan ketidaktahuan dan sekaligus keingintahuan...

anak kecil, bagaikan sebuah kanvas yang selalu digoresi sebuah kuas-kuas hidup. ketika kuas itu memberikan warna yang harmoni, maka yang ada adalah keindahan pada lukisan itu, namun ketika kuas itu bergerak tak beraturan, warnanya pun tak berseni, maka yang terjadi adalah lukisan yang buruk. lingkungan selalu melukiskan sesuatu dalam hidup kita, ketika lingkungan kita kondusif, ya kita pun menjadi semakin baik, begitulah sebaliknya...

maka Rasulullah pernah menyinggung masalah ini, pilihlah lingkungan yang baik, karena dari lingkungan itulah yang berperan besar dalam "melukis" kepribadian kita... karenanya yuk kita pilih lingkungan yang baik untuk kita, lingkungan yang akan membangun kita menjadi sosok yang luar biasa. ketika lingkungan itu sulit kita temukan???tiada lain bagi kita tuk mencoba memperbaiki lingkungan kita, mewarnainya dengan warna-warna yang indah, hmm...

"teman adalah cermin, siapa kita bisa dilihat dari teman kita, karenanya pilihlah teman yang baik, yang tertawa ketika kita tertawa, sedih ketika hati kita dirundung gelisah, teman yang mengingatkan ketika ada yang salah pada diri kita, teman yang mensupport kita dalam hari-hari kita...carilah ia..."

-jum'at mendung di kampus tercinta...-

No comments: