Tuesday, April 24, 2007

satu perbuatan lebih bermakna daripada seribu kata

malam itu rumahku ketempatan pengajian temen2 RISMA atau remaja islam masjid, ya walaupun yang ikut pengajian ini tidak begitu banyak, tapi tetap saja pengajian itu terasa rame, lama ga ikut pengajian itu menimbulkan rasa kangen juga di hati ini...

dalam acara pengajian itu, temen2 bareng2 tilawah qur an, yang putri sendiri yang putra juga sendiri... acara berlanjut dengan kultum, nah, salah satu kesepakatan yang alhamdulillah kini menjadi sebuah kebiasaan dalam pengajian itu adalah, yang bertugas kultum minggu ini adalah tuan rumah pengajian minggu kemaren, dan alhamdulillah ini selalu berjalan, walaupun dia masih kecil, tapi dengan kebiasaan ini dia dilatih tuk ngomong di depan umum...

ketika pengajian di rumahku, temenku yang bertugas kultum memintaku tuk menyediakan 2 gelas bening dan 1 nampan, dan juga sebotol kecil betadin. dia juga memintaku tuk mengisi 2 gelas itu dengan air sampe penuh... ternyata temenku itu pengen membuat sebuah gambaran dengan alat2 itu, dia menjelaskan tentang hati...

hati kita itu ibarat gelas yang berisi air yang jernih ini, cahaya bisa masuk ke dalamnya dan mampu menembus gelas ini, tetapi... seiring berjalannya waktu, satu demi satu tetesan dosa mulai mengotori hati kita, sambil meneteskan tetes demi tetes betadin itu ke dalam salah satu gelas yang berisi air itu... kita bohong, kita riya', dan perilaku maksiat yang kita lakukan akan semakin memperkeruh hati kita... semakin banyak tetesan-tetesan dosa itu bercampur dengan hati kita, semakin keruh pula hati kita...

tapi, ketika kita kemudian bertobat, melakukan perbuatan yang baik, maka hati kita itu semakin lama bertambah bening, paling tidak lebih bening dari sebelumnya... begitulah katanya sambil mengalirkan air jernih yang ada di dalam gelas yang satunya, sedikit demi sedikit, istighfar, taubat, itu akan membuat air itu semakin jernih...

hmm, keren juga simulasi temenku itu tentang hati, ya, betapa banyak perbuatan buruk yang kita lakukan setiap harinya yang akhirnya membuat hati kita semakin kotor, keruh... itulah kenapa kita dianjurkan untuk mengiringi perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik, karena perbuatan baik itulah yang kemudian akan menutup dan menjernihkan kembali hati kita...

hati, yang ketika baik, akan baik pula diri kita, dan ketika kotor, semakin buruklah kita... semoga kita bisa bareng2 menjernihkan hati kita, menjadi hati yang bening, hati yang mampu ditembus oleh cahaya-cahaya petunjuk dan kemudian memantulkannya kembali ke "gelas-gelas" yang lain... amiin...

No comments: